Penempatan Kode JavaScript

Halo sobat Webhozz berjumpa lagi dengan saya, kali ini saya ingin membagikan artikel mengenai penempatan JavaScript. Agar sobat Webhozz tidak bingung langsung aja yuk kita masuk ke pembahasan artikelnya sobat Webhozz.

Seperti CSS, kode JavaScript bisa diletakkan secara internal di dalam dokumen HTML, maupun diletakkan secara eksternal dalam sebuah file berekstensi .js. Seperti halnya CSS, metode penempatan JavaScript secara eksternal lebih direkomendasikan. Selain memudahkan pengelolaan kodenya karena terpisah dari dokumen HTML, file JavaScript akan di-cache browser sehingga mempercepat waktu muat halaman web di sesi berikutnya.

Jika diletakkan secara internal, kode JavaScript bisa disisipkan di bagian elemen head maupun elemen body. Berbeda dengan CSS yang lebih disarankan untuk didefinisikan di bagian elemen head, kode JavaScript lebih disarankan untuk diletakkan di elemen body pada bagian akhir. Pertimbangannya karena halaman web menjadi lebih cepat dimuat, tidak terbebani waktu untuk memuat kode JavaScript terlebih dahulu. Hal ini juga berlaku pada metode perujukan file eksternal JavaScript.

Penulisan kode JavaScript secara internal di dokumen HTML diletakkan antara tag pembuka <script> dan tag penutup </script>.

Untuk merujuk file JavaScript eksternal di dokumen HTML, sisipkan URL file-nya menggunakan atribut src di tag pembuka <script>:

Sebagai catatan, pada teknik lama, penulisan tag pembuka <script> disertai atribut type, yaitu:

Namun cara ini sudah tidak diperlukan. Melalui HTML5, kalian cukup menggunakan tag pembuka <script> tanpa disertai atribut type, seperti yang dicontohkan di awal.

Nah sobat Webhozz itulah pembahasan singkat mengenai penempatan javascript. Semoga pembahasan artikel ini dapat membantu sobat Webhozz semua dalam mempelajari javascript, dan juga dapat menambah pengetahuan sobat Webhozz semua. Sampai berjumpa lagi pada pembahasan artikel-artikel lainnya yang tentunya lebih menarik lagi.