Framework JavaScript adalah kerangka kerja atau struktur dasar yang menyediakan kumpulan aturan, pedoman, dan alat bantu untuk memudahkan pengembangan aplikasi web dengan menggunakan bahasa pemrograman JavaScript. Framework membantu developer dengan menyediakan struktur dasar untuk membangun aplikasi, sehingga mereka tidak perlu memulai dari awal setiap kali membuat proyek baru.
1. React Js

Dikembangkan oleh Facebook, React.js adalah library JavaScript yang digunakan untuk membangun antarmuka pengguna (UI) yang interaktif. Ini fokus pada pembuatan komponen yang dapat digunakan kembali.
Kelebihan :
- React mengikuti pendekatan pengembangan berbasis komponen, yang memudahkan pemisahan logika dan UI menjadi komponen-komponen yang dapat digunakan kembali. Ini meningkatkan keterbacaan, pemeliharaan, dan reusabilitas kode.
- React menggunakan Virtual DOM untuk meningkatkan kinerja aplikasi. Dengan membandingkan perubahan di Virtual DOM daripada langsung di DOM aktual, React dapat mengurangi jumlah manipulasi langsung ke DOM, yang dapat meningkatkan efisiensi.
- React.js dapat digunakan bersama React Native untuk membangun aplikasi mobile lintas platform dengan menggunakan JavaScript dan React. Ini memungkinkan developer untuk berbagi banyak kode antara aplikasi web dan aplikasi mobile.
- Model data di React diatur dengan pendekatan satu arah, yang membuat aliran data lebih mudah diikuti dan memudahkan pemahaman bagaimana data mengalir melalui komponen.
- React memiliki komunitas developer yang besar dan aktif, yang berarti ada banyak sumber daya, tutorial, dan paket ekstensi yang tersedia. Ini juga didukung oleh Facebook dan banyak perusahaan besar, memberikan jaminan keberlanjutan dan dukungan.
- JSX memungkinkan penulisan kode HTML di dalam JavaScript, membuat sintaksis lebih dekat dengan XML dan lebih mudah dipahami. Ini juga membantu mendeteksi kesalahan pada tahap kompilasi.
Kekurangan :
- Untuk developer yang baru mengenalnya, terkadang proses pembelajaran yang cukup curam, terutama jika mereka tidak memiliki pengalaman sebelumnya dengan konsep-konsep seperti JSX, Virtual DOM, dan state management.
- Beberapa developer menganggap bahwa React membutuhkan sejumlah besar ekosistem dan perpustakaan pihak ketiga untuk memenuhi kebutuhan pengembangan, yang dapat membuat proyek lebih kompleks.
- Untuk proyek-proyek kecil atau sederhana, menggunakan React mungkin terasa seperti overhead yang berlebihan. Framework ini dirancang dengan baik untuk aplikasi yang lebih kompleks.
- Meskipun React Native memungkinkan pengembangan aplikasi mobile lintas platform, beberapa developer berpendapat bahwa kinerja dan fungsionalitas tertentu mungkin tidak setara dengan pengembangan native.
- Meskipun React menyediakan beberapa cara untuk mengelola state, terutama melalui konsep “lifting state up” dan penggunaan Context API, proyek-proyek besar mungkin memerlukan manajemen state tambahan menggunakan perpustakaan seperti Redux.
2. Angular Js

Dikembangkan oleh Google, Angular.js adalah framework MVC (Model-View-Controller) yang digunakan untuk membangun aplikasi web dinamis dan satu halaman.
Kelebihan :
- Angular.js adalah framework MVC yang penuh, menyediakan struktur yang kuat untuk pengembangan aplikasi web. Ini membantu dalam organisasi kode dan pemisahan logika bisnis dari tampilan.
- Angular.js menggunakan dua-way data binding, yang berarti perubahan dalam model secara otomatis diteruskan ke tampilan, dan sebaliknya. Ini mengurangi boilerplate code yang harus ditulis untuk mengelola perubahan state.
- Angular.js memiliki sistem Dependency Injection yang kuat, mempermudah manajemen dependensi dan pengujian unit.
- Angular dapat digunakan untuk pengembangan lintas platform dengan Angular Native untuk membangun aplikasi mobile, dan Angular Universal untuk rendering sisi server.
- Angular memiliki ekosistem dan komunitas yang matang. Ini berarti ada banyak sumber daya, modul ekstensi, dan dukungan dari komunitas dan perusahaan besar.
- Angular menyertakan banyak alat bawaan yang diperlukan untuk pengembangan, termasuk alat untuk routing, formulir, HTTP client, dll. Ini mengurangi kebutuhan untuk mencari dan mengintegrasikan alat dari sumber eksternal.
- Angular ditulis dengan menggunakan TypeScript, yang menambahkan fitur pemrograman berorientasi objek dan statis ke JavaScript. Ini dapat meningkatkan pengembangan dan pemeliharaan kode.
Kekurangan :
- Angular.js memiliki proses pembelajaran yang curam, terutama untuk developer yang baru mengenalnya. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas dan banyaknya konsep yang harus dipahami.
- Angular.js dapat terasa berat dan kompleks, terutama untuk proyek-proyek kecil atau sederhana. Beberapa developer berpendapat bahwa Angular lebih cocok untuk proyek-proyek besar dan kompleks.
- Angular dapat menghasilkan banyak boilerplate code, yang dapat membuat kode terlihat lebih rumit dan meningkatkan jumlah pekerjaan yang harus dilakukan.
- Meskipun telah ada perbaikan performa pada versi-versi terbaru, beberapa developer masih menganggap bahwa Angular memiliki performa yang lebih rendah dibandingkan dengan beberapa framework JavaScript lainnya, seperti React.
- Angular menuntun developer untuk mengikuti struktur dan konvensi tertentu. Sementara ini bisa menjadi keuntungan untuk beberapa tim, itu juga bisa menjadi keterbatasan bagi developer yang ingin lebih banyak fleksibilitas.
- Update Angular.js kadang-kadang dapat memerlukan perubahan besar dalam kode eksisting, yang dapat menimbulkan tantangan dalam melakukan pembaruan dan menjaga kesesuaian mundur.
3. Vue Js

Vue.js adalah framework JavaScript yang ringan dan progresif untuk membangun antarmuka pengguna. Vue.js sering dibandingkan dengan React dan Angular, dan sering digunakan untuk proyek-proyek kecil hingga menengah.
Kelebihan :
- Vue.js adalah framework yang ringan dan mudah dipelajari. Developer dapat dengan cepat memahami dasar-dasarnya dan mulai bekerja dengan Vue.js dengan cepat.
- Vue.js menggunakan reaktivitas dalam menanggapi perubahan state. Hal ini membuat manipulasi state dan re-rendering tampilan menjadi mudah dan efisien.
- Vue.js mengadopsi pendekatan komponen berbasis yang mirip dengan React. Hal ini memungkinkan developer untuk membuat aplikasi dengan memecahnya menjadi komponen-komponen yang dapat digunakan kembali.
- Vue.js memiliki dokumentasi yang sangat baik dan ramah untuk developer. Dokumentasi yang baik dapat sangat membantu developer baru dalam memahami dan menggunakan framework.
- Vue.js sangat fleksibel dan dapat diintegrasikan dengan mudah ke dalam proyek yang sudah ada. Ini dapat digunakan secara progresif, yaitu dapat diimplementasikan secara bertahap dalam proyek yang sudah ada.
- Vue menyediakan CLI (Command Line Interface) yang sangat membantu dalam memulai dan mengelola proyek Vue.js. Ini membuat pengembangan lebih efisien.
- Vue DevTools adalah ekstensi browser yang membantu developer dalam memeriksa dan debug aplikasi Vue.js. Ini menyediakan antarmuka grafis yang berguna untuk menganalisis dan mengelola state aplikasi.
Kekurangan :
- Meskipun terus berkembang, ekosistem Vue.js masih lebih kecil dibandingkan dengan beberapa framework lain seperti React dan Angular. Ini mungkin membuat sulit untuk menemukan beberapa ekstensi atau pustaka tertentu.
- Saat ini, peluang kerja untuk Vue.js mungkin kurang dibandingkan dengan framework lain yang lebih mapan seperti React atau Angular. Namun, ini dapat berubah seiring waktu seiring adopsi Vue.js yang terus meningkat.
- Meskipun Vue.js didukung oleh komunitas yang kuat, dukungan dari perusahaan-perusahaan besar seperti Facebook untuk React atau Google untuk Angular tidak sekuat framework lainnya.
- Meskipun ini bisa dianggap kelebihan, beberapa developer mungkin merasa kesulitan untuk mengikuti laju pembaharuan Vue.js yang cepat jika mereka tidak selalu dapat mengalokasikan waktu untuk mempelajari perubahan-perubahan tersebut.
- Beberapa developer mungkin merasa bahwa kurangnya standar industri yang jelas untuk Vue.js dapat menyebabkan tantangan dalam memilih dan mengadopsi praktik terbaik.
4. Node Js

Meskipun bukan framework per se, Node.js adalah lingkungan runtime JavaScript yang memungkinkan Anda menjalankan JavaScript di server. Ini sering digunakan untuk membangun aplikasi web berbasis server dengan skala besar.
Kelebihan :
- Dengan Node.js, developer dapat menggunakan JavaScript di kedua sisi, baik di server maupun di sisi klien, yang dapat menyederhanakan pengembangan dan mengurangi kompleksitas perpindahan logika antara server dan klien.
- Node.js dibangun di atas model event-driven dan non-blocking I/O, yang membuatnya sangat efisien dalam menangani banyak koneksi bersamaan. Ini cocok untuk aplikasi real-time seperti aplikasi berbasis chat atau game.
- Node.js dilengkapi dengan sistem modul bawaan yang kuat, dan npm (Node Package Manager) adalah salah satu package manager yang paling besar dan aktif di dunia. Ini memungkinkan developer dengan mudah mengelola dependensi dan menggunakan ribuan paket pihak ketiga yang tersedia.
- Ada banyak modul dan framework di ekosistem Node.js yang mendukung berbagai jenis pengembangan, dari pengembangan web hingga pengembangan server, serta alat-alat untuk mengelola basis data, mengakses API, dan lainnya.
- Node.js dapat dengan mudah diubah untuk menangani jumlah koneksi yang besar dan dapat diukur secara horizontal dengan menambahkan lebih banyak instance ke lingkungan distribusi.
- Dengan menggunakan teknologi V8 engine dari Chrome, Node.js memiliki kinerja tinggi dalam menjalankan kode JavaScript.
- Node.js memiliki dukungan bawaan untuk protokol HTTP, yang membuatnya ideal untuk mengembangkan server web atau API.
- Node.js memiliki komunitas developer yang besar dan aktif, yang berarti ada banyak sumber daya, tutorial, dan dukungan yang tersedia.
Kekurangan :
- Meskipun model single-threaded dan non-blocking I/O menghasilkan kinerja yang tinggi dalam banyak kasus, namun tidak cocok untuk tugas yang membutuhkan pengolahan berat pada satu thread.
- Model callback dalam Node.js dapat menyebabkan “callback hell” atau “pyramid of doom” di mana banyak fungsi bersarang menyebabkan kode menjadi sulit dibaca. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan Promise atau async/await, tetapi memerlukan pemahaman khusus.
- Dibandingkan dengan teknologi lain seperti Java atau .NET, Node.js mungkin kurang matang dalam beberapa area, terutama di bidang keamanan atau dukungan lengkap untuk beberapa fitur khusus perusahaan.
- Beberapa versi Node.js dapat mengenalkan perubahan API yang signifikan, yang mungkin memerlukan pemeliharaan dan pembaruan dalam kode yang sudah ada.
- Node.js tidak sangat baik dalam mengelola penggunaan memori yang besar atau objek besar. Ini dapat menjadi masalah jika aplikasi membutuhkan beban memori yang signifikan.
- Node.js kurang cocok untuk tugas yang membutuhkan komputasi yang sangat intensif dan membutuhkan banyak CPU.
5. Express Js
Merupakan framework minimalis untuk Node.js, Express.js membantu Anda membangun aplikasi web dan API dengan lebih mudah dan cepat. Ini menyediakan banyak fitur untuk pengembangan web yang efisien.
Kelebihan :
- Express.js dirancang untuk menjadi ringan dan minimalis, memberikan fleksibilitas kepada developer untuk memilih dan menggunakan modul atau middleware sesuai kebutuhan proyek.
- Express.js mempromosikan penggunaan middleware, yang mempermudah pengembangan aplikasi dengan menambahkan fungsi atau logika di antara permintaan (request) dan tanggapan (response).
- Express.js menyediakan sistem routing yang mudah dipahami dan dapat disesuaikan, memungkinkan developer untuk dengan mudah mengatur rute URL dan menangani permintaan HTTP yang berbeda.
- Express.js memiliki dukungan yang kuat untuk middleware pihak ketiga, yang memungkinkan developer untuk mengintegrasikan berbagai fungsi dan alat ke dalam aplikasi mereka.
- Express.js sangat baik digunakan untuk membangun RESTful API dengan dukungan bawaan untuk metode HTTP, middleware, dan pengelolaan rute yang mudah.
- Meskipun ringan, Express.js tetap kaya fitur dan dapat digunakan untuk berbagai jenis aplikasi, termasuk aplikasi web, API, dan aplikasi berbasis server.
- Express.js kompatibel dengan middleware Connect, sehingga memungkinkan developer untuk menggunakan berbagai middleware yang telah ada atau dibuat oleh komunitas.
- Express.js mendukung penggunaan berbagai mesin tampilan (view engine) seperti EJS, Pug (dahulu dikenal sebagai Jade), dan Handlebars.
Kekurangan :
- Walaupun ringan, Express.js memiliki jumlah bawaan yang lebih sedikit daripada beberapa framework lain. Ini berarti developer mungkin perlu mengintegrasikan pustaka atau modul eksternal untuk fitur tertentu.
- Kekurangan struktur yang ditentukan dalam Express.js dapat membuat beberapa tim merasa kesulitan dalam mengatur proyek, terutama untuk proyek-proyek yang lebih besar atau kompleks.
- Express.js sendiri tidak memiliki struktur MVC yang kaku, yang dapat menyebabkan variasi dalam bagaimana developer mengorganisasi kode mereka. Ini dapat menjadi kelebihan untuk beberapa developer, tetapi juga dapat menjadi kekurangan dalam situasi tertentu.
- Express.js tidak menyediakan alat bawaan yang kuat untuk validasi data, yang dapat mengharuskan developer mencari atau membuat sendiri solusi validasi.
- Meskipun dapat digunakan untuk proyek-proyek skala besar, beberapa tim mungkin merasa lebih nyaman dengan framework yang memberikan lebih banyak panduan dan struktur bawaan.
6. Meteor Js

Meteor.js adalah platform JavaScript penuh tumpukan yang memungkinkan pengembangan aplikasi web dan mobile real-time. Ini menyediakan alat untuk pengembangan frontend dan backend.
Kelebihan :
- Meteor.js menyediakan platform pengembangan full-stack yang memungkinkan developer untuk membuat aplikasi web dan mobile menggunakan JavaScript di kedua sisi, baik di sisi klien maupun sisi server.
- Meteor memanfaatkan reaktivitas (reactivity) untuk menyinkronkan otomatis data antara server dan klien. Dengan menggunakan protokol DDP (Distributed Data Protocol), perubahan data secara otomatis diteruskan ke klien tanpa memerlukan permintaan manual.
- Meteor memiliki sistem manajemen paket yang disebut Atmosphere, yang memungkinkan developer untuk dengan mudah menambahkan dan mengintegrasikan paket atau modul eksternal ke dalam proyek mereka.
- Meteor menyediakan sistem pembangunan (build system) dan alat deployment yang terintegrasi dengan baik. Ini memudahkan proses pengembangan dan penyebaran aplikasi.
- Meteor mendukung beberapa mesin tampilan seperti Blaze (bawaan), React, Angular, dan Vue, memberikan keleluasaan kepada developer untuk memilih mesin tampilan sesuai preferensi mereka.
- Meteor memiliki komunitas yang cukup aktif dan dukungan yang baik dari komunitas tersebut, serta sumber daya dokumentasi yang baik.
- Fitur Hot Code Push memungkinkan aplikasi Meteor yang sedang berjalan untuk mendapatkan pembaruan kode langsung tanpa perlu me-refresh halaman.
Kekurangan :
- Beberapa developer menganggap aplikasi Meteor yang dihasilkan memiliki ukuran yang besar, terutama jika hanya sebagian kecil dari fungsionalitasnya yang digunakan.
- Walaupun Meteor dirancang untuk memberikan developer kontrol penuh atas sisi klien, ada keterbatasan pada sisi server yang mungkin membuat beberapa developer memilih framework lain.
- Walaupun mendukung MongoDB secara bawaan, Meteor mungkin tidak sefleksibel dalam integrasinya dengan sistem manajemen basis data (DBMS) lain seperti MySQL atau PostgreSQL.
- Sementara Meteor dapat melakukan scaling secara horizontal, beberapa tim mungkin merasa kurangnya kontrol dan kesulitan dalam mengelola aplikasi yang besar.
- Meskipun Meteor mendukung MongoDB, beberapa developer mungkin merasa keterbatasan dalam versi MongoDB yang disertakan dan kesulitan untuk mengintegrasikan versi MongoDB yang diinginkan.
- Meteor mungkin kurang memiliki standar industri yang jelas seperti yang dimiliki oleh beberapa framework atau teknologi lain.
7. Ember Js

Ember.js adalah framework MVC yang kuat dan konvensional untuk membangun aplikasi web ambisius. Ini menyediakan pola konvensi untuk membantu developer dalam membuat keputusan dan mempercepat pengembangan
Kelebihan :
- Ember.js mengikuti prinsip “konvensi di atas konfigurasi” yang mempermudah pengembangan dengan memberikan aturan dan pola baku. Ini dapat meningkatkan produktivitas dan keterbacaan kode.
- Ember.js menyediakan fitur pembangunan yang kuat melalui Ember CLI (Command Line Interface), termasuk pembuatan proyek, manajemen dependensi, dan pengujian otomatis. Ini membantu developer dalam memulai dan mengelola proyek dengan mudah.
- Ember.js menggunakan Handlebars sebagai mesin templating, yang memudahkan integrasi dengan HTML dan meningkatkan keterbacaan kode.
- Ember.js memiliki sistem routing yang kuat dan konfigurasi URL yang mudah dipahami. Ini memungkinkan developer dengan mudah mengatur rute dan menangani navigasi dalam aplikasi.
- Ember.js mematuhi pola desain Model-View-Controller (MVC), memisahkan logika aplikasi menjadi tiga bagian yang terpisah dan memfasilitasi pemeliharaan dan pengembangan lebih lanjut.
- Ember Addons adalah paket-paket yang dapat digunakan untuk menambahkan fungsionalitas atau alat ke dalam proyek Ember.js. Ini membantu dalam menambahkan fitur dan memperluas kemampuan Ember.js dengan mudah.
- Ember CLI mendukung LiveReload, yang memungkinkan developer melihat perubahan secara langsung tanpa perlu menyegarkan ulang halaman secara manual.
Kekurangan :
- Ember.js mungkin menghasilkan aplikasi yang lebih besar dalam hal ukuran dibandingkan dengan beberapa framework JavaScript lainnya. Ini bisa menjadi masalah jika aplikasi yang dikembangkan lebih sederhana atau tidak memerlukan sebagian besar fitur Ember.js
- Ember.js memiliki proses pembelajaran yang lebih curam, terutama bagi developer yang baru mengenalnya. Pola konvensi Ember.js dan pendekatan yang baku memerlukan waktu untuk dipahami.
- Meskipun Ember.js memberikan banyak konvensi baku, beberapa developer mungkin merasa sulit untuk menyesuaikan atau mengatasi konvensi tersebut jika dibutuhkan.
- Untuk proyek kecil atau sederhana, Ember.js mungkin dianggap memiliki overhead yang lebih besar daripada beberapa framework JavaScript lainnya.
- Pembaruan Ember.js mungkin kurang sering dibandingkan dengan beberapa framework JavaScript lainnya. Hal ini dapat membuat beberapa developer merasa ketinggalan dalam hal fitur terbaru dan perbaikan bug.
- Ember.js mungkin memiliki dukungan perusahaan yang lebih rendah dibandingkan dengan beberapa framework JavaScript yang didukung oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Facebook (React) atau Google (Angular).
8. Backbone JS

Backbone.js adalah framework MVC yang ringan dan fleksibel untuk membangun aplikasi web yang dinamis. Ini menyediakan struktur yang minimalis untuk pengembangan frontend.
Kelebihan :
- Backbone.js dirancang sebagai framework yang ringan dan fleksibel, memberikan keleluasaan kepada developer dalam memilih dan menggunakan modul atau pustaka eksternal sesuai kebutuhan proyek.
- Backbone.js mengikuti pola desain Model-View-Controller (MVC), yang membantu dalam memisahkan logika aplikasi menjadi tiga bagian terpisah: Model (data), View (tampilan), dan Controller (logika pengendali).
- Backbone.js menyediakan API yang konsisten dan terstruktur untuk memanipulasi dan berinteraksi dengan data model. Ini membuatnya mudah dipelajari dan diterapkan.
- Backbone.js tidak memaksa struktur atau aturan baku tertentu, memberikan kebebasan kepada developer untuk mengatur proyek mereka sesuai dengan preferensi atau kebutuhan spesifik mereka.
- Backbone.js tidak mengikat developer dengan satu mesin tampilan tertentu. Ini memungkinkan penggunaan berbagai mesin tampilan seperti Underscore, Handlebars, atau Mustache.
- Backbone.js menyediakan sistem routing yang sederhana dan mudah dimengerti. Ini memfasilitasi penanganan navigasi dalam aplikasi tanpa memerlukan perubahan URL secara manual.
- Backbone.js memiliki dukungan bawaan untuk berinteraksi dengan server melalui Ajax dan mendukung pola desain RESTful API.
Kekurangan :
- Backbone.js tidak menyediakan konsep komponen bawaan, yang dapat membuat struktur tampilan menjadi kurang terorganisir untuk aplikasi yang lebih kompleks.
- Manajemen state di Backbone.js dapat menjadi lebih sulit ketika aplikasi menjadi kompleks, karena framework ini tidak menyediakan solusi bawaan untuk manajemen state yang kuat.
- Beberapa tim pengembangan mungkin merasa kekurangan aturan baku dan struktur yang ditentukan dapat membuat proyek menjadi lebih sulit untuk diorganisir, terutama untuk tim besar atau proyek yang kompleks.
- Backbone.js tidak menyertakan alat bawaan untuk pembinaan atau pembuatan proyek. developer mungkin perlu menggunakan alat tambahan seperti Grunt atau Gulp untuk mengelola tugas-tugas ini.
- Untuk proyek-proyek besar atau kompleks, beberapa developer mungkin merasa bahwa Backbone.js memiliki overhead yang lebih besar dibandingkan dengan beberapa framework JavaScript lainnya.
- Penggunaan Backbone.js dapat memerlukan penulisan banyak boilerplate code, terutama jika aplikasi memiliki banyak tampilan atau model yang dikelola.
- Backbone.js tidak didukung oleh perusahaan besar seperti Google atau Facebook. Ini mungkin membuat beberapa tim merasa kurangnya dukungan yang jelas dalam hal pembaruan dan keberlanjutan jangka panjang.
Selain itu, ada banyak framework dan perpustakaan JavaScript lainnya yang dapat digunakan tergantung pada kebutuhan dan preferensi proyek kamu. Jadi itulah beberapa framework JavaScript terbaik 2023.